bisnisbandung - Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang sebelumnya menyinggung keberadaan orang pintar yang banyak mengkritik pemerintah.
Menurut Rocky, sindiran tersebut menunjukkan adanya persoalan dalam cara komunikasi politik yang berkembang di lingkup pemerintahan saat ini.
Rocky menilai bahwa kritik dari kalangan intelektual justru merupakan bagian dari proses berpikir yang seharusnya diapresiasi.
Baca Juga: Viral Kasus Resbob Hina Sunda dan Viking, Pelaku Ditangkap Polisi hingga Di-DO dari Kampus
Ia menegaskan bahwa perbedaan antara kemampuan berbicara dan kemampuan berpikir perlu dipahami, terutama ketika kritik diarahkan demi kepentingan publik.
Baginya, mereka yang hanya pandai berbicara tanpa dasar pemikiran mendalam cenderung sekadar menjadi penyebar pesan tanpa nilai substantif, bukan pengkritik yang menawarkan solusi.
“Banyak orang pintar jadi pengkritik pemerintah dalam nada sinis presiden. Artinya, yang dikumpulkan dalam pemerintah orang bodoh dong, orang dungu. Itu kan logikanya begitu kan,” gamblanganya dilansir dari YouTube pribadinya.
Dalam analisisnya, Rocky juga menyoroti kondisi sosial ekonomi dan politik Indonesia yang menurutnya tengah berada dalam situasi ketidakpastian.
Baca Juga: Guru Gembul Heran Bahlil Dikritik dan Dicaci Maki, Sementara Presiden Prabowo?
Ia mengacu pada beberapa hasil riset yang menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat merasa pesimistis terhadap prospek ekonomi dan politik nasional.
Ketidakpercayaan publik ini ia pandang sebagai sinyal serius yang perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
Rocky menilai bahwa berkurangnya harapan masyarakat mencakup berbagai aspek, mulai dari ekonomi, demokrasi, hingga janji-janji yang pernah disampaikan kepada publik.
Selain itu, ia menyebut bahwa keresahan juga muncul di kalangan anak muda yang merasa tidak melihat prospek politik yang jelas menuju 2029, terutama karena anggapan adanya arah politik yang dianggap sudah ditentukan sejak lama dan kurang terbuka terhadap evaluasi.
Baca Juga: Geger! Prabowo Dinilai Presiden Paling Berbahaya di Era Reformasi