bisnisbandung.com - Dugaan praktik penyembunyian tenaga kerja asing (TKA) asal China di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) kembali menjadi sorotan publik.
Seorang mantan karyawan yang pernah bertugas di perusahaan tersebut mengungkap pola sistematis yang digunakan untuk menghindari temuan saat inspeksi mendadak oleh pejabat pemerintah maupun anggota DPR.
Menurut kesaksian mantan karyawan itu, IMIP memiliki sistem pengamanan berlapis yang memungkinkan perusahaan memindahkan TKA dengan sangat cepat.
Baca Juga: Heboh Lagi Soal PT IMIP Morowali, Eks Karyawan Bocorkan Informasi Penting ke Media
Saat ada informasi mengenai kunjungan pejabat, sirene peringatan disebut langsung berbunyi di dalam kompleks.
Sinyal itu menjadi tanda bagi petugas internal untuk mengevakuasi para pekerja asing ke lokasi persembunyian.
Evakuasi dilakukan menggunakan shuttle khusus menuju sebuah area hutan yang sudah disiapkan sebagai tempat pemusatan sementara.
Lokasi ini disebut memiliki fasilitas seperti mes dan mampu menampung ribuan pekerja dalam waktu singkat.
“Dan seketika ribuan dievakuasi ke hutan, dan mereka punya SOP-nya. Itu sudah ada aturannya sendiri,” ujarnya dalam wawancara ekslusif di Rakyat Bersuara, dilansir dari youtube official iNews.
Baca Juga: Polemik Ijazah Memanas, Pakar Hukum UI Ingatkan Proses Pembuktian Tak Sederhana
Jadi yang tertinggal di sana hanya sebagian kecil dan warga Indonesia saja.
Setelah proses evakuasi, kawasan pabrik hanya menyisakan sebagian pekerja lokal sehingga sidak disebut tidak pernah menemukan jumlah TKA yang sebenarnya.
Kawasan IMIP diketahui memiliki dua lapis pintu gerbang sebelum mencapai area inti, sehingga inspeksi melalui jalur darat dianggap sulit memberikan hasil.
Mantan karyawan tersebut menyatakan bahwa jalur udara lebih efektif untuk mendeteksi aktivitas tiba-tiba karena pola evakuasi sulit dilakukan jika kedatangan tidak terdeteksi lebih awal.
Baca Juga: Jejak Kerusakan Tak Terbantahkan, WALHI Beberkan 1,4 Juta Ha Hutan Hilang hingga Ledakan Perizinan