Menurutnya, banyak pendakwah muda dari generasi milenial dan Gen Z yang aktif di media sosial namun belum sepenuhnya memahami konsekuensi dari setiap perkataan atau tindakan yang mereka tampilkan di ruang publik.
Kondisi ini kerap menimbulkan kesalahpahaman dan membuka ruang bagi munculnya kontroversi.
Kemenag juga mencatat adanya perbedaan antara pendakwah muda dan pendakwah senior. Para dai senior dinilai lebih berhati-hati karena memahami bahwa setiap ucapan memiliki dampak moral dan sosial yang besar.
Sementara sebagian pendakwah muda lebih cenderung berani berbicara tanpa mempertimbangkan efeknya, karena terbiasa dengan dinamika cepat media sosial.
Untuk mencegah kasus serupa terulang, Kemenag berencana memperkuat koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam mengawasi konten dakwah di platform digital.***
Baca Juga: Skandal Ijazah Jokowi Masih Teka-Teki, Alifurrahman Soroti Roy Suryo CS Jadi Tersangka