nasional

Pidato Perdana Menpora Erick Thohir: Olahraga sebagai Alat Pemersatu Bangsa

Kamis, 18 September 2025 | 20:00 WIB
Erick Thohi, Menpora (Dok X@FaktaBola)

 

bisnisbandung.com - Satu hari setelah resmi dilantik sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Erick Thohir menyampaikan pidato perdananya dengan menekankan pentingnya persatuan bangsa melalui olahraga dan pemberdayaan pemuda.

Erick menegaskan bahwa kementerian yang dipimpinnya harus menjadi wadah konsolidasi, bukan sekadar tempat melanjutkan program, tetapi juga ruang untuk melakukan evaluasi dan terobosan baru.

Dalam pidatonya, Erick menyoroti bagaimana budaya estafet kepemimpinan seharusnya tidak memutuskan kesinambungan visi dan misi yang sudah ada.

Baca Juga: Pengusaha Tanggapi Gebrakan-Gebrakan Menkeu Purbaya, Ini Kata Kadin

Ia menilai program-program yang telah dirintis menteri sebelumnya perlu dirapikan, dievaluasi, dan dijalankan bersama demi kepentingan yang lebih besar.

Bagi Erick, konsolidasi nasional menjadi kunci agar pemuda dan olahraga dapat berkontribusi maksimal pada kemajuan Indonesia.

“Kita harus ciptakan mimpi pemuda-pemudi yang berani bermimpi. Pemuda-pemudi yang berani berprestasi, pemuda-pemudi yang berani cinta tanah air kita,” serunya dilansir dari youtube Kompas TV.

Baca Juga: Jejak Panas Erick Thohir di BUMN, Pangkas Besar-besaran Dari 142 Jadi 47 Perusahaan

Erick juga menekankan peran penting generasi muda yang jumlahnya sangat besar di Indonesia. Berdasarkan data yang ia sampaikan, ada puluhan juta pemuda berusia 30 hingga 40 tahun yang harus diberdayakan agar mampu berprestasi dan mencintai tanah air.

Erick menilai kementerian yang dipimpinnya memiliki tanggung jawab strategis untuk menciptakan pemuda-pemudi yang berani bermimpi dan berani tampil sebagai pemimpin di masa depan.

“Kita satu negara di olahraga. Olahraga adalah duta bangsa. Kita harus cerminkan kedigdayaan kita sebagai bangsa,” tegasnya.

Untuk memperkuat program kepemudaan dan olahraga, Erick menyebut perlunya sinergi lintas kementerian.

Dengan anggaran yang terbatas, kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Kementerian Sosial, serta lembaga terkait lainnya dipandang sebagai langkah efektif untuk memastikan efisiensi dan efektivitas program.

Baca Juga: Amien Rais: Korupsi Sudah Jadi ‘Way of Life’ di Indonesia!

Halaman:

Tags

Terkini