nasional

Di Timor Leste, Rocky Gerung Bicara Soal Demokrasi, Keadilan, dan Masa Depan Dunia

Kamis, 19 Juni 2025 | 15:15 WIB
Filsuf dan intelektual publik Indonesia Rocky Gerung (dok youtube Rocky Gerung)


Bisnisbandung.com - Filsuf dan intelektual publik Indonesia Rocky Gerung tampil sebagai orator utama dalam forum internasional yang digelar di Timor Leste.

Kehadiran Rocky Gerung disambut hangat dan mendapat sambutan tepuk tangan meriah dari peserta forum.

Termasuk tokoh penting Timor Leste seperti Xanana Gusmão dan kalangan akademisi muda.

Baca Juga: Adi Prayitno Soroti Tidak Adanya Reshuffle, Presiden Prabowo Wajarkan Kontroversi Menteri Kabinetnya

Dalam pidatonya yang berdurasi lebih dari satu jam Rocky Gerung mengangkat tema besar tentang demokrasi, keadilan, krisis global, dan harapan masa depan yang bisa dimulai dari negara kecil seperti Timor Leste.

"Timor Leste negeri kecil tapi dengan ide besar. Ada force, metin, dan banafatin di sini. Kekuatan, solidaritas, dan harapan," ujar Rocky Gerung yang dikutip dari youtubenya.

Rocky Gerung menyinggung sejarah hubungan Indonesia-Timor Leste dan bagaimana trauma masa lalu bisa dijadikan energi positif untuk membangun masa depan bersama tanpa dendam.

"Persahabatan antara Jakarta dan Timor Leste tak boleh diikat oleh kepahitan,tapi diarahkan pada masa depan," tambahnya.

Baca Juga: Empat Pulau Dikembalikan ke Aceh, Alifurrahman Soroti Bobby Nasution dan Tito Karnavian

Dalam pidatonya Rocky Gerung juga menyoroti tantangan global mulai dari konflik Israel-Iran, gejolak di Amerika, hingga bahaya akumulasi kapitalisme yang merusak bumi.

Rocky Gerung menjelaskan "Kerusakan bumi yang dilakukan manusia tak bisa dipulihkan lagi oleh alam."

"Karena itu kita butuh grammar baru dalam politik: tentang keadilan lingkungan, kesetaraan gender, dan solidaritas kemanusiaan," tegas Rocky Gerung.

Ia juga mengajak para aktivis muda Timor Leste khususnya dari Gerakan Mahasiswa Nasional (GMN) untuk membangun opini publik berbasis keadilan dan nilai-nilai universal.

"GMN harus bicara dengan bahasa baru. Bukan cuma 'Do you speak English?' tapi 'Do you speak justice?', 'Do you speak feminism?', 'Do you speak environmental ethics?'" katanya.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Bergolak, APBN Indonesia Terancam Jebol jika Sentuh Level Ini

Halaman:

Tags

Terkini