Kritik juga diarahkan pada kebijakan pendidikan saat ini, yang kembali menimbulkan wacana pengembalian sistem lama, seperti ujian nasional dan pemisahan jurusan IPA-IPS.
Menurutnya, langkah tersebut hanya mengulang pola lama yang tidak efektif. Sementara itu, penggunaan anggaran besar untuk perubahan kurikulum yang tidak menyentuh aspek substansi dianggap sebagai bentuk pemborosan yang tidak memberi dampak berarti bagi siswa.
Guru Gembul juga menyinggung bagaimana dana triliunan rupiah dihabiskan untuk merancang dan meluncurkan kurikulum baru, lengkap dengan fasilitas mewah untuk rapat dan pelatihan.
Namun, ketika diterapkan di ruang kelas, kurikulum tersebut tidak membawa perubahan nyata terhadap kualitas proses belajar-mengajar.***
Baca Juga: Dana MBG Diduga Digelapkan, Prabowo: Saya Akan Urus!