Situasi tersebut membuat publik menilai video ini sebagai ironi: membahas isu kerja dan masa depan bangsa, namun berasal dari sosok yang dianggap mendapat jabatan bukan melalui meritokrasi.***
Baca Juga: Gibran Rakabuming Bicara Bonus Demografi, Pengamat Soroti Motif Politik?