Bisnisbandung.com - Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Prof. M. Nuh, menyampaikan bahwa proses pendaftaran dan seleksi untuk calon peserta didik sedang dipersiapkan secara sistematis.
Sekolah Rakyat dirancang sebagai solusi untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan yang terjangkau dan inklusif, dengan sasaran utama anak-anak dari keluarga miskin.
Menurut Prof. M. Nuh, kriteria utama yang akan menjadi landasan penerimaan adalah tingkat kemiskinan calon siswa.
Baca Juga: Yayasan Nakal Ancam Citra Program Makan Bergizi Gratis, DPR Desak BGN Bertindak Tegas
“Teman-teman di Kemsos sudah ada tim satgas yang mempersiapkan untuk rekrutmen para murid ini,” ujarnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Metro TV.
Sekolah ini memang ditujukan khusus bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu. Selain faktor ekonomi, semangat dan kemauan untuk bersekolah menjadi elemen penting yang turut diperhitungkan.
Faktor usia juga disesuaikan, agar calon siswa berada dalam rentang usia yang tepat sesuai jenjang pendidikan yang dituju.
Baca Juga: Heboh! Pengakuan Gibran Tipu Investor eFishery Hingga Capai 300 Juta Dolar
Untuk menjangkau calon peserta didik secara lebih efektif, pendekatan jemput bola diterapkan.
Tim dari Kementerian Sosial telah memiliki data terperinci mengenai anak-anak yang masuk kategori miskin di berbagai wilayah, termasuk usia dan lokasi mereka.
Dari data itu, proses seleksi akan berjalan lebih terarah, dengan menjaring mereka yang benar-benar memenuhi syarat.
Menanggapi isu mengenai tes akademik dalam proses seleksi, Prof. M. Nuh menekankan bahwa yang diutamakan bukanlah capaian akademik, melainkan potensi akademik.
Ia menjelaskan bahwa banyak anak dari keluarga miskin tidak memiliki kesempatan mendapatkan layanan pendidikan yang layak, sehingga prestasi mereka mungkin tidak mencerminkan potensi yang sebenarnya.
Baca Juga: Dari Sosok Inspiratif Hingga Terjerat Skandal, Perjalanan Gibran Sebagai CEO eFishery