bisnisbandung.com - Pemerintah melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan menanggapi persoalan mandeknya pembayaran terhadap mitra Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Jakarta Selatan.
Program yang menjadi prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo ini sempat tersendat akibat konflik antara mitra pelaksana dengan yayasan yang ditunjuk sebagai pengelola dana.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hariko Wibawa Satria, menjelaskan bahwa Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penanggung jawab teknis telah melaksanakan seluruh kewajiban sesuai peraturan, termasuk mentransfer dana program kepada yayasan terkait.
Baca Juga: Dulu Disanksi Etik, Sekarang Melaju Jadi Calon Hakim Agung — Nama Nurul Ghufron Bikin Heboh!
Masalah yang timbul disebut sebagai persoalan internal antara yayasan dan mitra dapur yang menyediakan layanan makanan bergizi.
“Namun demikian, BGN, Pak Dadan sebagai Kepala BGN dan jajaran, tidak lepas tangan. BGN mencarikan solusi, dan mediasi sudah dilakukan dan sejauh ini cukup berhasil,” terangnya dilansir dari youtube CNN Indonesia.
Meskipun demikian, pemerintah melalui BGN tidak tinggal diam. Langkah mediasi telah dilakukan secara intensif untuk menyelesaikan konflik, dan hasilnya cukup positif.
Baca Juga: IA ITB Gelar Halal Bihalal Sekaligus Meluncurkan Pemilu 2025
Hariko menyatakan bahwa layanan Program Makan Bergizi Gratis di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kalibata sudah kembali berjalan normal sejak mediasi dilakukan.
Dijelaskan pula bahwa yayasan yang menjadi mitra pelaksana dalam program ini memang mendaftarkan diri kepada BGN sebagai bagian dari mekanisme kerja sama.
Dengan total 1.072 SPPG yang tersebar di seluruh Indonesia, peristiwa di Kalibata menjadi satu-satunya kasus yang dilaporkan mengalami hambatan serius.
Namun demikian, pemerintah memandang kejadian ini sebagai pembelajaran penting untuk memperkuat sistem pengawasan dan akuntabilitas di seluruh jaringan SPPG.
Baca Juga: Posisi Dolar akan Terancam, Amerika Serikat Tidak Lagi Terdepan?
Lebih lanjut, Hariko mengungkapkan bahwa setiap dapur MBG saat ini telah menyerap sekitar 50 tenaga kerja lokal.