Saat itu Jusuf Kalla pernah meminta agar nama-nama pejabat pengguna jasa prostitusi tidak dipublikasikan karena dianggap sebagai aib.
Menurut Guru Gembul fenomena semacam ini menunjukkan bahwa skandal-skandal yang menyeret nama besar seperti Ridwan Kamil bukan melulu soal moral atau urusan pribadi tapi lebih pada bagaimana kekuasaan memainkan narasi dan kontrol informasi.
“Kalau ini beneran skenario politik maka ini bukan cuma soal Ridwan Kamil tapi tentang siapa yang sedang digeser, siapa yang sedang dilindungi, dan siapa yang ingin tampil,” tutupnya.***