nasional

Skandal Ridwan Kamil Perselingkuhan atau Rekayasa Politik? Analisis YouTuber

Selasa, 8 April 2025 | 18:00 WIB
mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (dok instagram Ridwan Kamil)


Bisnisbandung.com - Skandal yang menyeret nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali menyita perhatian publik.

Dalam video terbarunya, YouTuber Guru Gembul mengupas tuntas kemungkinan bahwa isu perselingkuhan yang menyeret Ridwan Kamil.

Menurut Guru Gembul ini bukan sekadar urusan pribadi melainkan bisa jadi bagian dari konspirasi besar yang melibatkan aktor politik dan kekuatan tersembunyi.

Baca Juga: Ady bersama putrinya merilis single Kesini Dekat-Dekat

Guru Gembul menekankan bahwa praktik penggunaan perempuan untuk tujuan politik dan spionase bukan hal baru.

Bahkan ia menyebut bahwa perempuan dalam posisi sebagai "simpanannya pejabat" kerap digunakan untuk empat hal: menjebak lawan politik, mencuci uang hasil korupsi, memata-matai, hingga menjadi alat tukar proyek.

“Di dunia politik tidak mungkin ada kekuasaan tanpa konspirasi,” ujarnya.

Salah satu contohnya kata dia adalah kemunculan tiba-tiba seorang wanita yang menuding Ridwan Kamil menghamilinya di tengah gempuran berbagai isu besar nasional seperti korupsi Pertamina, PLN, hingga dugaan ijazah palsu Jokowi.

Guru Gembul menyebutkan “Kenapa si perempuan ini bisa seberani itu membeberkan tudingan? Apakah mungkin dia punya backing? Jangan-jangan ini cuma alat untuk menggiring opini, mengalihkan isu yang lebih besar.”

Baca Juga: Gercep, Pemerintah Bentuk Satgas Pemberantasan Premanisme

Ia juga menyoroti praktik prostitusi kelas atas yang sering kali menjerat publik figur.

Namun hanya para perempuan dan mucikari yang dipublikasikan ke media sedangkan nama-nama pelanggan yang disebut sebagai pejabat atau pengusaha besar nyaris tak pernah diungkap.

“Robi Abbas (mucikari artis) saja pernah keceplosan menyebut satu nama pejabat DPR, tapi dalam sehari langsung dibantah polisi. Media pun diam. Nama itu langsung hilang,” ucapnya.

Guru Gembul bahkan mengungkit pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2015. 

Baca Juga: Danantara Tak Tersentuh Hukum, Korupsi Bisa Dianggap Kerugian Bisnis?

Halaman:

Tags

Terkini