Bisnisbandung.com - Pegiat media sosial Alifurrahman menyoroti respons mantan Presiden Jokowi terhadap kasus korupsi Pertamina yang dinilai defensif.
Menurutnya, kasus ini sebenarnya sudah mulai mereda, tetapi jawaban Jokowi justru terlihat panik seolah sedang membela diri, meskipun tidak ada tuduhan langsung yang mengarah kepadanya.
“Kasus korupsi Pertamina yang hari ini trennya sudah menurun atau melempem, ternyata masih mendapat respons yang cukup panik atau defensif dari Pak Jokowi,” ujarnya dilansir dari youtube Seword TV.
Baca Juga: Teknologi AI Yang Bisa Membantu Anda Membuat Konten, Anda Sudah Coba Belum?
Alifurrahman membandingkan respons Jokowi terhadap kasus korupsi Pertamina dengan kasus gratifikasi yang melibatkan Kaesang terkait penggunaan jet pribadi.
“Tapi untuk kasus korupsi Pertamina, jawaban Pak Jokowi sangat-sangat membela diri,”lanjutnya.
Dalam kasus Kaesang, Jokowi meresponsnya dengan santai dan menyerahkan prosesnya sesuai dengan data yang ada.
Sebaliknya, dalam kasus Pertamina, jawaban Jokowi dianggap terlalu membela diri dan berusaha menjelaskan secara berulang bahwa semua pejabat yang tersangkut kasus tersebut telah melewati proses seleksi ketat oleh Menteri BUMN dan Menteri ESDM sebelum akhirnya diangkat oleh presiden.
Baca Juga: Demokrasi Indonesia Ambruk? Rudi S. Kamri: Ini Titik Terendah
Bagi Alifurrahman, Jokowi tampak ingin menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dan tidak mengetahui apa-apa terkait kasus korupsi Pertamina.
Ia melihat pernyataan Jokowi sebagai upaya untuk mencuci tangan dan menghindari keterkaitan dengan kasus tersebut. Padahal, menurutnya, tidak ada yang secara eksplisit menuduh Jokowi terlibat.
Lebih lanjut, Alifurrahman juga menyoroti bagaimana Jokowi menjawab pertanyaan wartawan terkait dugaan korupsi yang terjadi sejak 2018 hingga 2023.
Jawaban Jokowi yang menyatakan bahwa "jika sudah ada kecurigaan sejak awal, pasti sudah ditindak" dinilai sebagai bentuk defensif yang berlebihan.
Baca Juga: Lebaran Makin Ceria! THR Pengemudi Ojol Bakal Dapat Tahun Ini