Bisnisbandung.com - Presiden Prabowo Subianto mengundang sejumlah pemimpin redaksi (pemred) media massa ke Padepokan Garuda Yaksa Hambalang Bogor.
Pertemuan yang berlangsung selama enam jam itu membahas berbagai isu strategis dan kebijakan pemerintahan.
Namun pertemuan tertutup ini menuai sorotan dari berbagai pihak termasuk pengamat politik Rocky Gerung.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTubenya Rocky Gerung menyoroti kurangnya transparansi dalam pertemuan tersebut.
Menurutnya dalam demokrasi komunikasi antara pemerintah dan media harus dilakukan secara terbuka agar publik mendapatkan informasi yang akurat dan tidak menimbulkan spekulasi.
"Kalau pertemuan ini hanya sebatas diskusi terbuka soal kebijakan, mengapa tidak diumumkan ke publik? Ini yang jadi pertanyaan," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung menilai pertemuan semacam ini bisa menimbulkan kecurigaan di masyarakat jika tidak ada laporan yang jelas mengenai isi pembahasannya.
Ia mengingatkan bahwa media memiliki tanggung jawab untuk tetap objektif dan transparan dalam menyampaikan informasi.
Setelah pertemuan tersebut muncul berbagai spekulasi di media sosial.
Beberapa netizen mempertanyakan tujuan dan agenda yang dibahas oleh Prabowo dan para pemred.
"Kenapa harus tertutup? Apa ada agenda khusus yang tidak boleh diketahui publik?" tulis salah satu pengguna X (Twitter).
Sementara itu sebagian pihak menilai pertemuan ini sebagai upaya pemerintah untuk membangun komunikasi yang lebih erat dengan media massa dalam menghadapi berbagai tantangan informasi.
Baca Juga: Sejalan Dengan Gubernur Dedi Mulyadi, ICMI Siap Kolaborasi Mewujudkan Visi Jabar Istimewa