nasional

Soeharto vs Prabowo, Ikrar Nusa Bhakti: Siapa yang Lebih Tegas dan Bijak?

Selasa, 18 Februari 2025 | 18:15 WIB
Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti (dok youtube Ikrar Nusa Bhakti)


Bisnisbandung.com - Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti menyoroti perbandingan kepemimpinan antara Presiden Soeharto dan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam youtubenya Ikrar Nusa Bhakti menilai bahwa Soeharto lebih tegas dan bijak dibandingkan Prabowo dalam berbagai aspek.

Ikrar Nusa Bhakti menilai terutama dalam hal kebijakan ekonomi, stabilitas politik, serta hubungan antara pemerintah dan pengusaha.

Baca Juga: Rudi S Kamri: Pak Prabowo, IKN Amat Sangat Tidak Urgent!

Ikrar Nusa Bhakti menjelaskan bahwa Soeharto sejak muda sudah aktif di militer dan memiliki pengalaman luas dalam dunia pertahanan dan keamanan.

Kariernya yang dimulai sebagai ajudan Panglima Besar Jenderal Sudirman membuatnya memiliki pemahaman mendalam tentang stabilitas negara.

Di era kepemimpinannya Soeharto menerapkan kebijakan yang berfokus pada ketahanan pangan dan stabilitas politik.

Ikrar Nusa Bhakti menjelaskan "Salah satu langkah strategisnya adalah membatasi jumlah menteri dalam kabinet agar anggaran negara lebih banyak dialokasikan untuk kesejahteraan rakyat."

Baca Juga: Desain Ulang IKN, Rudi S Kamri: Bukti Ambisi Jokowi yang Berantakan?

Sebaliknya Prabowo dinilai memiliki jumlah kabinet yang besar dengan berbagai posisi seperti wakil menteri, juru bicara, hingga staf khusus.

Menurut Ikrar Nusa Bhakti kebijakan ini justru menyerupai era Demokrasi Terpimpin di masa Kabinet Dwikora yang memiliki lebih dari 100 anggota.

Dalam aspek ekonomi Soeharto disebut lebih memperhatikan kesejahteraan rakyat dibandingkan Prabowo.

Pada masa sulit akibat transisi pemerintahan dari Soekarno ke Soeharto, pemerintah Orde Baru mampu menjaga stabilitas ekonomi dengan berbagai program bantuan pangan dan pendidikan, seperti pemberian susu gratis dan subsidi pendidikan yang terjangkau.

Sebaliknya Prabowo dinilai menerapkan kebijakan ekonomi yang lebih populis namun berdampak negatif dalam jangka panjang.

Baca Juga: Jangan Ada Dualisme Kepemimpin Nasional! Amien Rais: Pemimpin Kurang Terdidik Bikin Sengsara Rakyatnya

Halaman:

Tags

Terkini