Bisnisbandung.com - Dalam YouTubenya Ikrar Nusa Bhakti mengungkapkan sejumlah dosa politik dan dugaan korupsi yang melibatkan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Analisis tajamnya membahas berbagai isu kontroversial mulai dari proyek strategis nasional (PSN), perubahan undang-undang, hingga intervensi dalam proses politik.
Ikrar Nusa Bhakti menyoroti proyek pagar laut di kawasan PIK (Pantai Indah Kapuk) yang dinilainya sebagai salah satu contoh penyalahgunaan kekuasaan.
Baca Juga: Amerika Serikat Memantau Secara Ketat Perkembangan Rencana Mata Uang BRICS
Ikrar Nusa Bhakti mempertanyakan bagaimana Badan Pertanahan Nasional (BPN) bisa mengeluarkan sertifikat hak milik (SHM) dan hak guna bangunan (HGB) di atas laut.
Ikrar Nusa Bhakti juga mengkritik kebijakan Jokowi yang menjadikan proyek seperti ini sebagai bagian dari PSN tanpa transparansi sehingga menimbulkan potensi kerugian negara.
Ikrar Nusa Bhakti membahas keterlibatan keluarga Jokowi dalam politik terutama pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wali Kota Solo, hingga kini menjadi Wakil Presiden.
Ia menilai langkah ini sebagai bagian dari dosa politik Jokowi yang menggunakan kekuasaan negara untuk melanggengkan dinasti politik keluarganya.
Baca Juga: Belum Berjalan Sebulan, Mayoritas Masyarakat Indonesia Puas Dengan Program Makan Bergizi Gratis
Kritik tajam juga diarahkan pada kriminalisasi terhadap tokoh KPK seperti Abraham Samad dan Bambang Widjojanto di awal masa pemerintahan Jokowi.
Ikrar Nusa Bhakti menilai tindakan ini sebagai langkah pelemahan lembaga antikorupsi demi melindungi kepentingan tertentu.
Jokowi juga dituduh cawe-cawe dalam politik termasuk memanipulasi partai dan mendukung pasangan tertentu dalam Pilkada dan Pilpres.
Ikrar Nusa Bhakti menyoroti perubahan aturan hukum seperti putusan Mahkamah Konstitusi yang diduga mempermudah langkah politik Gibran.
Ikrar Nusa Bhakti menyebutkan laporan OCCRP (Organized Crime and Corruption Reporting Project) yang memasukkan Jokowi sebagai salah satu tokoh dengan dugaan korupsi tingkat dunia.
Baca Juga: Hasil Survei Tunjukan Masyarakat Puas Atas 100 Hari Kepemimpinan Presiden Prabowo