nasional

Mahfud MD Kaget Saat AI Sebut Dirinya Pemilik Mobil Berpelat RI 36

Sabtu, 11 Januari 2025 | 20:25 WIB
Mahfud MD (Tangkap layar youtube Mahfud MD Official)

bisnisbandung.com - Mahfud MD yang pernah menjabat sebagai Menko Polhukam, menjadi sorotan setelah mengungkapkan kejadian mengejutkan terkait mobil dinas berpelat RI 36.

Insiden ini bermula dari viralnya aksi seorang petugas patroli dan pengawal (Patwal) yang menggunakan kendaraan tersebut untuk menyerobot kemacetan di Jalan Sudirman, Jakarta, pada 8 Januari 2025.

Melalui akun X pribadinya, Mahfud MD mengungkapkan bahwa dirinya mencoba mencari tahu pemilik mobil tersebut menggunakan bantuan sistem kecerdasan buatan (AI).

Baca Juga: Receh Banget Tuduhannya! Aktivis 98 dan Buzzer Dikritik Irma Chaniago

“Ada ribut-ribut tentang atraksi pengawal  mobil berpelat RI 36, saya mencoba bertanya melalui sebuah akun AI, siapa pemegang mobil dinas tsb,” tulisnya.

Namun, jawaban yang diberikan AI justru keliru, menyebut bahwa mobil itu adalah miliknya dan terdaftar sebagai kendaraan dinas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

“Saya kaget karean jawaban akun AI menyebut bahwa mobil tersebut dipergunakan oleh Mahfud MD dan terdaftar sebagai mobil dinas Menkominfo/Komdigi,” lanjutnya.

Baca Juga: Hendri Satrio: PDIP Harus Kembali ke Jalur Hukum, Bukan Politik

Menanggapi informasi yang tidak akurat itu, Mahfud MD menyatakan keterkejutannya. Ia menegaskan bahwa selama menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menkominfo pada 2023, dirinya tetap menggunakan mobil dinas Menko Polhukam dengan pelat RI 14.

Ia juga menjelaskan bahwa selama kariernya di pemerintahan, tidak pernah sekalipun menggunakan kendaraan berpelat RI 36, baik sebagai Ketua MK, Menhan, maupun Menko Polhukam.

“Saya kaget karena saya sama sekali tak ada hubungan dengan mobil tersebut. Dulu (2023) saya pernah merangkap menjadi Plt. Menkominfo tapi saya tetap memakai mobil dinas Menko Polhukam yi RI 14. Saat menjabat Ketua MK (2008-2013) saya pakai mobil dinas RI 9,” terangnya. 

Pernyataan Mahfud MD ini menyoroti kesalahan informasi yang dihasilkan oleh teknologi AI menunjukkan pentingnya akurasi data dalam sistem modern, terutama ketika menyangkut figur publik.

Di sisi lain perihal petugas arogan yang mengawal RI 36, pihak Direktorat Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri telah menyampaikan permintaan maaf atas insiden tersebut.

Baca Juga: Loyalitas atau Pemecatan, Pesan Tegas Megawati untuk Kader PDI Perjuangan

Halaman:

Tags

Terkini