Bisnisbandung.com - Desakan untuk mengusut dugaan korupsi yang melibatkan Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya kembali menggema.
Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti menjelaskan kali ini akademisi dari berbagai kampus dan aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kembali mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mereka menuntut agar penyelidikan dan penyidikan terhadap dugaan korupsi yang melibatkan Jokowi dan keluarganya dilakukan secara serius.
Baca Juga: Muhammadiyah Tetapkan Kalender Hijriah Global Tunggal: 1 Maret 2025 Awal Puasa dan Lebaran 30 Maret
Ikrar Nusa Bhakti menyatakan bahwa isu ini sudah menjadi perhatian publik sejak beberapa waktu lalu.
Menurutnya laporan mengenai gratifikasi yang diterima oleh anak-anak dan menantu Jokowi semakin memperkuat dugaan adanya tindak pidana korupsi.
"Jumlah uang yang diduga diterima bukan sedikit bahkan bisa mencapai ratusan miliar hingga triliunan rupiah," ujar Ikrar Nusa Bhakti dalam youtubenya.
Tak hanya itu perhatian publik juga tertuju pada kebijakan-kebijakan kontroversial yang diambil oleh Jokowi.
Baca Juga: Soroti Program Makan Siang Bergizi, Refly Harun Ungkit Kenapa harus Studi Banding ke Swedia?
Ikrar Nusa Bhakti juga menyoroti pengelolaan sumber daya alam Indonesia yang dianggap tidak maksimal.
Menurutnya eksploitasi batu bara yang dilakukan selama ini telah memberi keuntungan besar bagi pihak-pihak tertentu.
Sementara negara hanya mendapat bagi hasil yang sangat kecil.
"Batu bara bisa memberi pendapatan yang jauh lebih besar bagi negara jika pengelolaannya dilakukan dengan lebih baik," tegas Ikrar Nusa Bhakti.
Baca Juga: Pemilihan Langsung Tidak Mahal! Eep Saefulloh: Semakin Sehat Demokrasi, Semakin Murah Biayanya