Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan pernyataan kontroversial dalam youtube Indonesia Lawyers Club.
Rocky Gerung menyebut bahwa penjual es teh lebih mulia dibandingkan "penjual negara".
Pernyataan Rocky Gerung ini menyoroti isu moralitas dan pragmatisme dalam politik terutama terkait keputusan tokoh publik yang sering kali dipengaruhi oleh kepentingan politik.
Baca Juga: Megawati Pemimpin yang Karimastik, Sobary: PDIP Tidak Gegabah Memecat Jokowi
Rocky Gerung membahas fenomena pragmatisme politik yang sering terjadi di Indonesia.
Ia mencontohkan jika seseorang seperti Gus Miftah yang sebelumnya telah menyatakan mundur dari jabatan diminta kembali oleh pihak tertentu seperti Prabowo unutk menjabat.
Menurut Rocky Gerung jika permintaan itu diterima maka moralitas publik orang tersebut bisa dipertanyakan.
"Kalau sudah mundur tidak boleh lagi dibujuk. Kalau mau dibujuk, diuji lagi moralnya. Jabatan itu tidak lebih penting dari integritas," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung mengkritisi pihak-pihak yang memandang rendah profesi tertentu seperti penjual es teh.
Ia mengatakan bahwa menjadi penjual es teh lebih terhormat dibandingkan mereka yang menjual negara demi kepentingan pribadi atau kelompok.
"Kenapa mesti angkat derajat orang yang memilih menjadi penjual teh? Dia lebih mulia mungkin dari para penjual negara," katanya.
Menurut Rocky Gerung masyarakat perlu memiliki cara berpikir radikal dan tidak terjebak pada pola pikir pragmatisme yang merusak tatanan moral.
Rocky Gerung juga menyentuh isu patriarki yang tidak disadari oleh beberapa tokoh agama termasuk Gus Miftah.
Baca Juga: Rocky Gerung: Gus Miftah Sebaiknya Tidak Terima Misalnya Prabowo Meminta Kembali