Meskipun membentuk partai baru adalah tantangan besar, hal ini memungkinkan Jokowi untuk mempertahankan relevansi politiknya tanpa terjebak dalam hierarki partai yang sudah mapan.
Di sisi lain, membangun partai dari nol juga memberikan kebebasan bagi Jokowi untuk merancang strategi politik dan kebijakan sesuai dengan idealismenya.
“Seharusnya legacy Jokowi itu diingat bukan dengan langkah berpolitik praktisnya atau dengan masuk partai tertentu, tetapi dengan kerja-kerjanya yang sudah dilakukan,” lugas Yunarto Wijaya.***
Baca Juga: Jokowi Klarifikasi Soal Komunikasi dengan Golkar, Bukan untuk Gabung Jadi Anggota Kehormatan