“Dia akan melihat jalan-jalan tol, irigasi, dan segala macam yang sebenarnya hasil dari utang yang kemudian membebani kita,” terusnya.
Rocky Gerung melihat langkah Prabowo ini sebagai pukulan simbolis terhadap Jokowi, yang selama dua periode memprioritaskan pembangunan infrastruktur sebagai ikon keberhasilan.
Namun, ia menilai bahwa warisan infrastruktur ini tidak sebanding dengan beban keuangan yang ditinggalkan, terutama jika dilihat dari perspektif keberlanjutan ekonomi.
“Jadi, sebenarnya poin-poin yang diucapkan oleh Pak Prabowo hanya ingin menunjukkan bahwa daya dukung APBN kita tidak memungkinkan untuk meneruskan apa yang disebut kebijakan Presiden Jokowi, terutama dalam infrastruktur,” tutup Rocky Gerung.***
Baca Juga: Korupsi di Indonesia, Abdullah Hehamahua Bongkar 3 Senjata Ampuh yang Digunakan Koruptor