Bisnisbandung.com - Langkah Prabowo Subianto sebagai Presiden saat ini terus menuai sorotan, terutama perihal dirinya yang secara terbuka melakukan endorsmen untuk pasangan Luthfi-Taj Yasin.
Namun Said Didu, mengungkapkan pandangannya mengenai arah pemerintahan Prabowo dan tantangan yang dihadapi dalam upaya menjaga kesejahteraan rakyat dan kedaulatan bangsa.
Dalam perspektif Said Didu, Prabowo telah lama menyimpan kekhawatiran mendalam mengenai nasib bangsa Indonesia, terutama setelah reformasi 1998.
Prabowo dikenal bertekad untuk memulihkan ekonomi rakyat dan mengembalikan kekayaan negara kepada rakyatnya.
“Pertanyaannya, apakah saat ini Prabowo masih berada di garis perjuangan tersebut? Itulah kenapa saya tadi bertanya apakah Prabowo masih ada,” gamblangnya dilansir dari youtube pribadinya.
Said Didu berpandangan susunan kabinet yang terbentuk saat ini dinilai cukup kompleks dan memperlihatkan adanya pengaruh berbagai pihak yang memiliki agenda beragam.
Ia menjelaskan bahwa kabinet Prabowo saat ini terdiri dari beberapa jalur: politisi, profesional, oligarki, dinasti, dan juru maki.
Dari sudut pandang tersebut, tampak adanya perebutan pengaruh di antara kelompok-kelompok ini, dengan politik dan profesional berada di bawah komando Prabowo di Merdeka Utara.
Baca Juga: Dengan Inovasi dan Kebijakan Baru, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Siap Wujudkan Pendidikan Bermutu
Sementara itu, tiga jalur lainnya, yakni oligarki, dinasti, dan juru maki, disebut berada di bawah pengaruh Merdeka Selatan. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan di benak Didu tentang seberapa besar kendali Prabowo dalam menghadapi kekuatan-kekuatan tersebut.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa pada pertemuan di Solo, 13 Oktober 2024, terindikasi adanya tekanan signifikan dari tiga jalur terhadap Prabowo.
Hal ini menjadi titik penting bagi Said Didu yang melihat pertemuan tersebut sebagai awal dari perebutan kekuasaan yang sesungguhnya.
Baca Juga: Fokus Batasi Impor China, Ahmad Khairul Umam Sebut Menteri Perdagangan Harus Bertindak Tegas