Meskipun Gibran memiliki kedudukan sebagai wakil presiden masih ada anggapan bahwa ia belum cukup berpengalaman untuk memimpin terutama dalam pengambilan keputusan teknis yang krusial bagi pemerintahan.
"Masih banyak menteri-menteri yang lebih mengandalkan kepemimpinan Prabowo bukannya Gibran. Ini bisa jadi indikasi bahwa kabinet masih belum solid dan Gibran belum bisa diandalkan untuk mengisi posisi sebagai pemimpin eksekutif," ungkap Rocky Gerung.
Meskipun demikian Rocky Gerung juga mengapresiasi sikap Prabowo yang tetap memegang kendali pemerintahan bahkan saat berada di luar negeri.
Menurut Rocky Gerung hal ini menunjukkan komitmen Prabowo untuk memastikan kabinet bekerja dengan baik dan tetap fokus pada program-program yang mengutamakan kepentingan rakyat seperti perlindungan terhadap buruh, mahasiswa, dan rakyat dari ancaman ketidakadilan.
Baca Juga: Wisata Heritage, Potensi Wisata Yang Menjanjikan Dikembangkan Di Indonesia
"Prabowo selalu menegaskan bahwa melindungi rakyat adalah prioritas utamanya. Namun ini juga menunjukkan bahwa mungkin ada masalah besar dalam hal kepercayaan terhadap Gibran untuk menjalankan pemerintahan dengan baik," katanya.
Dengan semua dinamika yang terjadi Rocky Gerung menyimpulkan bahwa Gibran masih dalam proses belajar dan mengasah kemampuan kepemimpinannya.
"Gibran harus membuktikan kapasitas kepemimpinannya. Dalam pemerintahan Prabowo, ia tidak bisa hanya mengandalkan gelar sebagai anak mantan presiden. Ia harus menunjukkan bahwa ia mampu mengelola pemerintahan dengan baik," ujar Rocky Gerung.***