Bisnisbandung.com - Pengamat politik Eep Saefulloh Fatah membedah susunan Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Salah satu topik utama yang dibahas Eep Saefulloh adalah label "zaken kabinet" yang kerap dilekatkan pada kabinet ini.
Menurut Eep Saefulloh zaken kabinet atau kabinet karya biasanya merujuk pada susunan kabinet yang lebih berorientasi pada keahlian individu daripada representasi partai politik.
Baca Juga: Hangatkan Tubuhmu Dengan Aneka Makanan Hangat Ini Di Musim Hujan
Eep Saefulloh menjelaskan sejarah Indonesia mengenal istilah ini pada masa demokrasi parlementer di akhir 1950-an di mana kabinet diisi oleh para ahli yang diangkat berdasarkan kompetensi.
Eep Saefulloh mempertanyakan apakah kabinet Prabowo-Gibran memang benar-benar dapat disebut zaken kabinet.
“Kalau dilihat dari komposisinya ada upaya untuk mengakomodasi kalangan profesional tetapi tetap banyak posisi yang diisi oleh orang-orang partai,” kata Eep Saefulloh dalam program youtube Keep Talking.
Meski Prabowo-Gibran menyematkan label zaken kabinet Eep Saefulloh menilai kabinet ini sangat mengakomodasi kepentingan partai politik.
"Hampir semua partai di parlemen punya wakil di kabinet, kecuali Nasdem dan PDIP," jelas Eep Saefulloh.
Baca Juga: Di Tengah Dinginnya Hujan, Aneka Minuman Hangat Ini Mampu Menghangatkan Hatimu
Bahkan beberapa partai yang tidak lolos ambang batas parlemen juga diberikan posisi dalam pemerintahan.
Menurut Eep Saefulloh hal ini menunjukkan bahwa kabinet ini tidak murni zaken kabinet melainkan juga sangat politis.
“Jika dilihat dari jumlahnya persentase orang yang bisa dianggap non-partai mungkin sedikit lebih banyak tapi representasi partai tetap sangat kuat,” katanya.
Eep Saefulloh juga menyoroti berbagai tantangan yang harus dihadapi Kabinet Merah Putih.
Baca Juga: Aksi Sigap BRI Peduli, Bergerak Cepat Bantu Warga Terdampak Erupsi Letusan Gunung Lewotobi Laki Laki