Bisnisbandung.com - Mohamad Sobary mengkritik Kaesang Pangarep terkait tunggakan gaji yang terjadi pada PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP), perusahaan pengalengan udang yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Kaesang.
Sobary menyoroti bahwa karyawan yang belum menerima gaji selama empat bulan karena kondisi finansial perusahaan yang terpuruk, namun di sisi lain Kaesang masih menampilkan gaya hidup mewah.
Dalam pandangan Sobary, Kaesang seakan tidak terganggu oleh krisis yang melanda perusahaannya.
“Jika orang lain bangkrut, mungkin mereka merasa panas dingin, demam, menggigil, atau stres. Namun, anak presiden ini bangkrut sambil tetap cengengesan, tetap pamer-pamer,” ujarnya dilansir dari youtube Anak Bangsa TV.
Baca Juga: Jokowi Dikaitkan Soal Penangkapan Tom Lembong, Hersubeno Arief: Kenapa Bukan Prabowo?
Meskipun PMMP dilaporkan menunggak pembayaran gaji, Kaesang tetap terlihat beraktivitas dengan kemewahan yang mencolok, seperti saat merayakan kelahiran anaknya dengan menyajikan hidangan khusus dari Jepang.
Sobary memandang ini sebagai bentuk ketidaksensitifan terhadap kondisi karyawannya yang belum menerima hak mereka, sementara pemilik perusahaan justru memperlihatkan kehidupan yang jauh dari kesulitan.
Lebih jauh, Sobary menyebut bahwa sejumlah bisnis lain milik Kaesang juga disebut-sebut mengalami masalah keuangan, bahkan ada yang dikabarkan bangkrut.
Menurutnya, gaya hidup yang dinilai boros ini menciptakan kesan negatif terhadap sosok Kaesang sebagai pengusaha, apalagi mengingat posisinya sebagai anak Presiden.
Baca Juga: Tom Lembong Jadi Tersangka Korupsi, Hersubeno Arief: Apa Ada Konspirasi Gagalkan Rencana Anies?
Di mata Sobary, pola hidup yang ditampilkan Kaesang justru kontraproduktif dengan kondisi nyata bisnisnya, yang memerlukan perhatian dan pengelolaan yang lebih bijak.
Sobary juga mengaitkan situasi ini dengan kiprah politik Kaesang melalui Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang saat ini masih belum mendapatkan kursi di parlemen nasional.
“Tapi, banyak usahanya justru mengalami kebangkrutan, yang menjadi kekhawatiran. Jika dia mencoba membuat Partai Sosial Indonesia (PSI) juga bisa mengalami kebangkrutan, karena hingga saat ini, PSI belum bisa masuk ke Senayan,” bebernya.
Baca Juga: Didiet Adiputro: Prabowo Takkan Lupa Menghargai Jasa Jokowi dalam Kepemimpinan