Kritik ini dinilai Rocky Gerung sebagai upaya mahasiswa untuk memastikan bahwa peran mereka sebagai pengawas tetap terjaga, bahkan di tengah upaya pendisiplinan yang ketat di bawah pemerintah baru.
Rocky Gerung juga mengungkapkan bahwa aksi pembekuan BEM seolah menunjukkan ketidakpahaman pimpinan kampus terhadap dinamika jaringan mahasiswa.
Di era digital, sekali kritik tersampaikan di media sosial, dampaknya akan lebih luas dan cepat, seperti yang terjadi pada berbagai platform daring saat ini.
Efek viral dari kritik ini bahkan bisa menciptakan solidaritas antar-BEM di berbagai kampus, memperkuat jaringan bawah tanah yang lebih sulit dikendalikan.
Rocky Gerung menilai pembekuan BEM di Unair dianggap tidak efektif dan justru mempertegas sikap mahasiswa yang semakin kritis terhadap perubahan politik yang terjadi di Indonesia.***
Baca Juga: Menyelami Pemikiran Said Didu, Prabowo Tak Akan Jadi Jokowi Kedua!