Bisnisbandung.com - Rocky Gerung, seorang pengamat politik yang kerap mengkritisi pemerintahan, memberikan pandangan tajam terkait fenomena poster-poster yang memuji Presiden Joko Widodo (Jokowi) di berbagai sudut kota.
Menurutnya, pemasangan poster tersebut bukan sekadar ungkapan terima kasih dari masyarakat, melainkan sebuah bentuk upaya terencana untuk menyelamatkan reputasi Jokowi di akhir masa jabatannya.
“Jadi tetap ada dugaan kuat bahwa poster tersebut dipasang atas perintah dari Presiden Jokowi. Jadi, Jokowi memerintahkan aparatnya untuk memuji-muji dirinya sendiri. Konyolnya di situ,” curiga Rocky Gerung.
“Kalau kita lihat bentuk poster itu, itu adalah penanda bahwa Jokowi ingin dipuji atas perintahnya sendiri. Itu adalah bagian dari narsismenya,” lanjutnya.
Rocky Gerung menyoroti keseragaman desain dan pesan poster yang bertebaran di berbagai kota, mulai dari Solo hingga wilayah lain di Indonesia.
Hal ini, menurutnya, menimbulkan keraguan apakah poster-poster itu benar-benar berasal dari rakyat.
“Di sudut-sudut Kota Solo, kota-kota besar, bahkan di seluruh Indonesia, bertebaran poster-poster yang secara sengaja dipajang untuk memuji Presiden Jokowi,” ucap Rocky Gerung dikanal youtube pribadinya.
“Kalau dikatakan itu adalah ucapan terima kasih dari rakyat, kita tidak mengerti rakyat mana yang berterima kasih, karena poster itu tidak ada penulisnya,” terusnya.
Baca Juga: Jokowi Disebut Cawe-Cawe di Kabinet Prabowo, Qodari: Justru Itu Bukti Keberlanjutan
Jika poster tersebut adalah ungkapan terima kasih yang tulus, seharusnya setiap daerah memiliki karakter ucapan yang berbeda, sesuai dengan pengalaman dan perasaan masing-masing terhadap kepemimpinan Jokowi selama satu dekade terakhir.
Lebih jauh, Rocky Gerung mengungkapkan bahwa keseragaman poster justru menunjukkan bahwa pemasangannya kemungkinan besar diinstruksikan dari atas, bukan inisiatif masyarakat.
Ia menyebut langkah ini sebagai bentuk narsisme Jokowi yang berupaya mempertahankan citranya di tengah kecemasan menghadapi masa depan setelah lengser dari kursi kekuasaan.
Baca Juga: Pengaruh Jokowi Masih Dominan di Kabinet Prabowo, Akbar Faizal: Karena Gibran Telah Selesai