Ia menjelaskan bahwa sinergi ini mencerminkan komitmen BRI untuk berperan aktif dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.
Melalui skema Supply Infrastructure Financing, BRI berusaha memberikan solusi pembiayaan yang menyeluruh dan sesuai dengan kebutuhan berbagai fasilitas kesehatan.
Hal ini membuka peluang besar bagi fasilitas kesehatan untuk memanfaatkan layanan pembiayaan yang lebih mudah dijangkau guna mendukung operasional dan peningkatan kualitas layanan kesehatan.
Direktur Kepatuhan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan, Mundiharno, menyampaikan bahwa skema pembiayaan inovatif berupa Supply Chain Financing (SIF) yang ditawarkan kepada mitra BPJS Kesehatan kini semakin diminati.
Skema ini memungkinkan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) untuk mendapatkan kemudahan pembiayaan guna meningkatkan kualitas layanan mereka.
"Peningkatan mutu layanan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan peserta JKN-KIS, tetapi juga bagi fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Salah satu langkah yang diambil adalah melibatkan pihak perbankan, seperti BRI, untuk menyediakan pembiayaan yang mendukung peningkatan kualitas sarana dan prasarana di FKTP dan FKRTL melalui SIF," ungkap Mundiharno.
Mundiharno juga memberikan apresiasi kepada BRI atas upayanya dalam menyediakan layanan pembiayaan bagi fasilitas kesehatan.
"Skema pembiayaan SIF ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh FKTP dan FKRTL untuk mendukung operasional mereka, sehingga pelayanan kepada peserta JKN-KIS semakin baik. Ke depan, kami berharap lebih banyak bank yang meluncurkan layanan SIF, terutama bank-bank di daerah, sehingga FKTP dan FKRTL memiliki lebih banyak opsi dalam bekerja sama dengan perbankan," pungkasnya.
Melalui kerjasama ini, BRI bertekad menghadirkan solusi perbankan inovatif yang tidak hanya memberikan kemudahan dalam pembiayaan, tetapi juga turut berperan aktif dalam transformasi layanan kesehatan di Indonesia.***