Kritik ini, menurut Rocky Gerung, merupakan bagian dari dinamika politik biasa menjelang pergantian kekuasaan.
Rocky Gerung juga menekankan bahwa perbedaan pandangan antara Demokrat dan Gerindra terhadap Jokowi sangat jelas.
Gerindra, yang saat ini masih berada di lingkaran kekuasaan Jokowi, lebih bersikap kooperatif, sementara Demokrat cenderung lebih kritis.
Namun, hubungan baik antara SBY dan Prabowo yang telah terjalin lama, sejak masa awal reformasi, diprediksi Rocky Gerung akan tetap menjaga stabilitas politik ke depan, bahkan setelah Prabowo berkuasa.
Baca Juga: Prabowo Diminta Jangan Suka Berbohong, Panda Nababan: Minimalkan Hal Yang Tidak Baik dari Jokowi
Dalam pandangannya, Rocky Gerung melihat bahwa "perang dingin" wacana antara SBY dan Jokowi adalah hal yang biasa dalam politik.
Kritik SBY terhadap Jokowi lebih ditujukan sebagai upaya evaluasi terhadap kinerja pemerintahan, termasuk isu-isu pertumbuhan ekonomi dan persepsi korupsi, yang menjadi perhatian utama Partai Demokrat.
“Nah, kalau SBY mengambil sikap kritis terhadap Jokowi, itu karena dari awal Pak SBY ingin ada evaluasi menyeluruh terhadap kedudukan Presiden Jokowi dan praktik pembangunannya, termasuk parameter-parameter tentang pertumbuhan, persepsi korupsi,” pungkas Rocky Gerung.***
Baca Juga: Mahfud MD Dituduh Nyingir Karena Sakit Hati, Sobary: Itu Suara Kecewanya Jokowi Sendiri