Bisnisbandung.com - Mendekati pelantikan presiden terpilih pada 20 Oktober 2024, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menjadi perhatian publik.
Dalam beberapa hari terakhir, SBY mengadakan pertemuan penting dengan Prabowo Subianto, presiden terpilih, dan Presiden Jokowi yang masih menjabat. Langkah ini menimbulkan berbagai spekulasi tentang agenda tersembunyi di balik pertemuan tersebut.
“Nah, inilah memang. Kalau sudah dekat-dekat dengan 20 Oktober, terlalu banyak spekulasi kalau ada pertemuan-pertemuan,” lugas Andi Mallarangeng dilansir dari youtube tvonenews.
Untuk mengklarifikasi situasi ini, Andi Mallarangeng, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, memberikan penjelasan terkait tujuan pertemuan tersebut.
Baca Juga: Muncul Pasukan Berani Mati Bela Jokowi, Gatot Nurmantyo Ungkap Itu Hoaks
“Padahal sebenarnya, misi utama Pak SBY bertemu dengan Pak Prabowo dan kemudian Pak Jokowi sebagai presiden yang sedang menjabat, dan satunya presiden terpilih, adalah bahwa ada summit atau pertemuan dunia tentang pembasmian malaria,” paparnya.
Menurut Andi Mallarangeng, misi utama dari pertemuan SBY dengan Prabowo dan Jokowi bukanlah terkait politik langsung, melainkan undangan khusus kepada SBY untuk berperan sebagai penasihat dalam konferensi dunia tentang pemberantasan malaria di Asia Pasifik.
Konferensi tersebut melibatkan 22 negara dan direncanakan akan diadakan di Indonesia tahun depan.
Baca Juga: Hacker Beraksi Menjelang Pergantian Kekuasaan Jokowi ke Prabowo, Rocky Gerung Curigai Adanya Relasi
Karena sifat internasional dari peran ini, SBY merasa perlu melaporkan tugasnya kepada Presiden Jokowi dan presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Indonesia, khususnya di wilayah timur seperti Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur, masih menghadapi tantangan besar dalam pemberantasan malaria.
Oleh karena itu, SBY merasa terpanggil untuk berkontribusi dalam isu global ini, yang memiliki dampak langsung bagi Indonesia.
Andi Mallarangeng menegaskan bahwa misi kemanusiaan ini adalah inti dari pertemuan tersebut, meskipun saat bertemu dua negarawan besar, pembicaraan tentang bangsa dan negara juga kerap terjadi.
Baca Juga: Mendikte Prabowo? Jeffrie Geovanie Tegaskan Parpol Harus Satu Barisan