nasional

Coblos Semua, Jusuf Kalla: Antara Pilihan Demokratis dan Ketidakpuasan Publik

Sabtu, 21 September 2024 | 13:00 WIB
Jusuf Kalla (JK) (dok youtube Bambang Widjojanto)


Bisnisbandung.com - Dalam beberapa waktu terakhir Pilkada Jakarta menjadi sorotan publik terutama terkait fenomena "coblos semua".

Jusuf Kalla (JK) mantan wakil presiden berbagi pandangannya mengenai situasi ini dan tantangan yang dihadapi dalam politik Indonesia.

Jusuf Kalla menyatakan bahwa ada dua masalah besar yang menyebabkan munculnya gerakan ini.

Baca Juga: THe Titans Comeback bersama Rizki, Rizki meremake ulang lagu Rasa Ini

Menurut Jusuf Kalla beberapa calon tidak dapat memperoleh dukungan partai karena monopoli yang terjadi. 

Selain itu banyak calon yang merasa pesimis dan tidak berani untuk bertarung dalam kontestasi politik yang tampak tidak adil.

Dikutip dari youtube Bambang Widjojanto, Jusuf Kalla menjelaskan "Orang-orang menjadi pesimis dan dari situ muncullah gerakan 'coblos semua' sebagai respons."

Jusuf Kalla juga menyoroti pentingnya peran masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan ekonomi.

Ia mengungkapkan bahwa masjid seharusnya berfungsi untuk mensejahterakan jamaahnya.

Baca Juga: Rahasia Gadis dan RANS Entertainment Gelar The Girl Market di Kota Bandung, Simak Keseruannya

"Kegiatan pendidikan dan ekonomi harus banyak dilakukan di masjid untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tambahnya.

Jusuf Kalla menjelaskan bahwa sistem politik yang ada saat in, di mana pencalonan sangat bergantung pada partai mengakibatkan kurangnya kandidat yang berkualitas.

"Kondisi ini menyebabkan tidak ada alternatif yang kuat sehingga masyarakat merasa terpaksa memilih cara 'coblos semua'," katanya.

Jusuf Kalla menekankan pentingnya netralitas ASN (Aparatur Sipil Negara) dan penyelenggara pemilu untuk memastikan proses demokrasi yang sehat.

Baca Juga: Cara Mengatasi Kartu ATM BRI Terblokir Tanpa Harus ke Bank, Aman dan Mudah!

Halaman:

Tags

Terkini