Jika kasus ini tidak selesai sebelum Gibran dilantik sebagai wakil presiden maka ia memprediksi masalah ini akan menjadi beban berat bagi pemerintahan Prabowo.
“Kalau masalah ini tidak selesai sebelum pelantikan Gibran bisa membawa masalah serius bagi kabinet Prabowo nanti. Publik akan terus mempertanyakan bagaimana mungkin seseorang yang dianggap bermasalah secara etis bisa menduduki jabatan wakil presiden,” tegasnya.
Lebih lanjut Rocky Gerung mengkritik lambannya pihak-pihak terkait dalam memberikan klarifikasi terkait skandal ini.
Baca Juga: KPK Usut Indikasi Dugaan Korupsi Dana Iklan di Bank Bjb
Hingga kini, tidak ada upaya nyata yang mampu menghentikan penyebaran isu ini dan skandal Fufufafa terus menjadi pembicaraan utama di berbagai media.
"Publik menunggu klarifikasi, tapi sejauh ini belum ada langkah konkret dari pihak Istana. Sementara itu, skandal ini terus menyebar dan menciptakan keresahan baik di kalangan masyarakat maupun di lingkup keluarga Presiden Jokowi sendiri," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung juga menambahkan bahwa situasi ini bisa terus memburuk, bahkan berpotensi memengaruhi stabilitas politik nasional jika tidak segera diatasi.
"Ini bukan sekadar skandal kecil. Kalau tidak segera dihentikan skandal ini bisa meledak menjadi krisis politik yang lebih besar."
Baca Juga: Tips Menjadi Agen Property Yang Sukses
Rocky Gerung mempertanyakan sejauh mana Istana mampu bertahan dalam menghadapi tekanan akibat skandal ini.
Menurutnya skandal Fufufafa menjadi ujian besar bagi Jokowi dan keluarganya terutama dalam menjaga daya tahan politik di tengah gempuran opini publik yang semakin kritis.
"Kita lihat saja, apakah Istana masih punya 'mantra' untuk mengatasi skandal ini, atau malah akan terus tenggelam dalam gelombang masalah yang terus muncul," tutup Rocky Gerung.***