nasional

Jokowi Tetap Mendapat Dukungan Tinggi, Qodari: Kritik Terhadap Keluarga Hanya Berdampak Kecil

Kamis, 12 September 2024 | 21:15 WIB
M. Qodari (Tangkap layar youtube Indonesia Lawyers Club)

Bisnisbandung.com - Qodari mengungkapkan meski mendapat kritik terkait keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi), seperti skandal Kaesang Pangarep, Gibran Rakabuming, dan Bobby Nasution, dukungan publik terhadap Jokowi tetap kuat.

Pengamat politik Qodari, mengungkapkan bahwa meskipun isu-isu seperti penggunaan private jet oleh keluarga presiden sempat menimbulkan pro-kontra, dampaknya terhadap tingkat kepuasan publik hanya bersifat minor.

Menurut Qodari, tingkat kepuasan terhadap Jokowi sempat mencapai 80%, namun kini berada di sekitar 70%.

Penurunan ini lebih disebabkan oleh dinamika politik, termasuk revisi undang-undang Pilkada, namun tidak signifikan.

Baca Juga: Akhirnya Tuhan Turun Tangan, Mahfud MD: Krisis Demokrasi di Era Jokowi

“Kita harus ingat dua hal. Pertama, dinamika demonstrasi yang terjadi waktu itu tidak berlangsung lama, ya. Bukan seperti demo yang berlangsung berminggu-minggu dan memberikan pengaruh besar,” ujar Qodari di Indonesia Lawyers Club.

“Kedua, jika kita bicara mengenai kelompok yang mendapatkan distribusi isu-isu tersebut, kemungkinan besar saat ini masih relatif di kalangan kelas menengah,” lanjutnya.

Dalam pandangan Qodari, kritik terhadap Jokowi dan keluarganya lebih berdampak pada kalangan kelas menengah, sementara masyarakat umum cenderung lebih proporsional dalam menilai isu-isu tersebut.

Baca Juga: Jokowi Buka Suara Terkait Kasus Jet Pribadi Kaesang, Semua Warga Negara Sama di Mata Hukum

“Jadi, menurut saya, pada hari ini juga muncul konteks yang membuat orang menjadi lebih proporsional,” ungkapnya.

Banyak tokoh politik lain yang juga menggunakan private jet, termasuk Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, hingga Mahfud MD, yang menunjukkan bahwa penggunaan transportasi mewah tersebut bukanlah hal yang luar biasa di kalangan pejabat negara.

 Hal ini membuat masyarakat lebih objektif dalam menilai kontroversi yang melibatkan keluarga presiden.

Baca Juga: Petrus Selestinus: Gibran Wajib Diperiksa Sebelum Dilantik Jadi Wapres!

Dalam konteks sejarah politik Indonesia, dukungan 70% terhadap seorang presiden, terutama di akhir masa jabatan, tergolong tinggi.

Halaman:

Tags

Terkini