Bisnisbandung.com - Penolakan terhadap Ridwan Kamil sebagai calon gubernur DKI Jakarta muncul dari dua kelompok utama, seperti yang diungkapkan oleh analis politik Hersubeno Arief.
Kelompok pertama adalah para pendukung Anies Baswedan yang kecewa karena Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang sebelumnya diharapkan mendukung Anies, justru memilih bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju Plus.
Menurut Hersubeno Arief, langkah ini dianggap sebagai pengkhianatan politik, terutama dengan dipasangkannya Ridwan Kamil dengan Suswono sebagai calon wakil gubernur.
Baca Juga: Mahfud MD Klarifikasi Soal Foto Lama Naik Jet Pribadi, Ini Penjelasannya
Koalisi Indonesia Maju Plus terdiri dari berbagai partai besar seperti Demokrat, Gerindra, PAN, dan Golkar, serta partai-partai lain yang sebelumnya berada di kubu Koalisi Perubahan.
Beberapa partai non-parlemen seperti PSI, Perindo, dan PPP juga turut bergabung. Meskipun secara kekuatan politik mereka cukup kuat, citra sebagai partai pendukung politik dinasti yang masih melekat kuat membuat sejumlah kalangan menolak keberadaan koalisi ini.
Hersubeno Arief juga menyoroti selain penolakan dari pendukung Anies, kelompok suporter sepak bola Jakarta, Jakmania, juga menunjukkan sikap yang serupa.
“Nah, jadi penolakan pertama datang dari pendukung Anies. Penolakan lainnya yang terlihat jelas datang dari kalangan Jakmania,” lugasnya dilasnir dari youtube pribadinya.
Baca Juga: Mohamad Sobary: Kalau Anies Hilang dalam Politik, Bagi Saya Tidak Ada Masalah
Sebagian besar anggota Jakmania merasa tidak nyaman dengan Ridwan Kamil karena keterkaitannya dengan Persib Bandung, klub sepak bola yang menjadi rival utama Persija Jakarta.
Rivalitas ini sudah berlangsung lama dan menjadi bagian dari tradisi persaingan sengit antara kedua klub.
Ridwan Kamil, yang dikenal sebagai pendukung fanatik Persib, semakin memperkuat alasan penolakan dari kalangan Jakmania.
Sebagai mantan Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memiliki hubungan erat dengan Persib Bandung, sebuah fakta yang menambah ketegangan di antara pendukung Persija.
Baca Juga: Jalan Terjal Anies Baswedan, Selamat Ginting Ungkap Mendirikan Partai Politik Sangat Sulit