Bisnisbandung.com - Amien Rais kembali mengemukakan kritiknya yang tajam mengenai Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo.
Dalam unggahan terbaru di kanal YouTube pribadinya, Amien Rais menyinggung masa lalu Gibran dengan menyebutkan bahwa perilaku Gibran di masa mudanya tidak terlepas dari pengaruh lingkungan keluarga.
“Nah, silakan saudara-saudara mencari ‘Gibran Kaskus’ di YouTube. Ternyata si Gibran ini pernah melancarkan hinaan-hinaan kelewatan pada banyak pihak, terutama menghina Pak Prabowo, yang saya tidak tega menyampaikan hinaan itu di sini.” Lugasnya.
Baca Juga: Jokowi Tak Lagi Berdaya, Mahfud MD Ungkap Keterbatasan Pengaruh Presiden
“Anda bisa lihat sendiri ya. Bahkan, channel FNN, channel-nya Mas Hersubeno Arif dan Mbak Agi Betha, membongkar siapa jati diri Gibran yang kementus itu, Rakabuming bin Jokowi,” sambungnya.
Ia juga mengajak publik untuk mencari jejak digital Gibran yang tersebar di internet, yang menurutnya menunjukkan tindakan-tindakan kontroversial yang dilakukan oleh Gibran.
“Jadi tidak salah kalau kita simpulkan bahwa bagi Jokowi dan kroninya, moralitas atau akhlak itu hanya mengganggu dan menghalangi kehidupan yang hedonis, kehidupan bagaikan ternak yang hanya memamah rumput dan berkembang biak,” kerasnya.
Selain itu, Amien Rais juga menyinggung peran asing dalam kontestasi politik di Papua.
Baca Juga: Pramono Anung Temui Fauzi Bowo, Strategi Jitu Atasi Parkir Liar dan Premanisme di Jakarta
Ia menyatakan bahwa ada keterlibatan warga Tionghoa dari Tiongkok dan Indonesia yang aktif melakukan lobi politik terhadap para pejabat daerah di Papua, khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki kekayaan tambang.
“Ternyata saya juga awalnya tidak percaya bahwa orang-orang Tionghoa dari Tiongkok daratan, dibantu dengan warga negara Indonesia keturunan Tionghoa, aktif menghubungi walikota maupun bupati-bupati yang daerahnya banyak memiliki tambang,” ungkapnya.
Menurut Amien Rais, mereka berupaya memengaruhi hasil Pilkada di daerah tersebut dengan harapan dapat memperoleh konsesi tambang melalui pejabat yang terpilih.
Papua, yang kini terbagi menjadi enam provinsi, menjadi sorotan dalam isu ini. Amien menduga bahwa intervensi asing ini bertujuan untuk mengamankan akses terhadap sumber daya alam di wilayah tersebut, termasuk nikel, emas, dan tembaga.
Baca Juga: Luhut Kenang Faisal Basri, Banyak Berbeda Tapi Tetap Bersahabat