Sementara Golkar sebelumnya menggeser Ridwan Kamil ke Jakarta, peluang Dedi Mulyadi untuk menang di Jawa Barat menipis jika PKS dan Nasdem berhasil memobilisasi dukungan yang solid.
Hersubeno Arief mengungkapkan bahwa dinamika ini menunjukkan bahwa koalisi yang sebelumnya solid kini menghadapi tantangan besar, terutama dengan perpecahan di berbagai daerah.
Dengan perubahan-perubahan ini, Hersubeno Arief menilai bahwa KIM Plus menghadapi risiko besar untuk kehilangan kekuatannya di daerah-daerah strategis seperti Banten dan Jawa Barat.
Keputusan PKS dan Nasdem untuk membentuk koalisi sendiri dan pembelotan Golkar menunjukkan bahwa peta politik Indonesia menjelang Pilkada 2024 semakin kompleks dan penuh dengan kejutan.***
Baca Juga: Anies Gagal Diusung PDIP, Rocky Gerung: Krisis Ideologi PKS Terbongkar!