Bisnisbandung.com - Baru-baru ini publik dikejutkan dengan pengungkapan mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba, mengenai izin usaha pertambangan yang dimiliki oleh anak dan menantu Presiden Jokowi yaitu Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu.
Skandal ini menarik perhatian Rocky Gerung dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Dalam sebuah wawancara Abdul Ghani Kasuba mengungkapkan bahwa blok tambang yang dikenal dengan sebutan "Blok Medan" itu ternyata diberikan kepada keluarga Presiden.
Baca Juga: Rahasia 4 Trik Membangun Personal Branding Untuk Konten Kreator Zaman Now
Menurutnya izin usaha pertambangan tersebut dimiliki oleh Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu.
Pengakuan ini memunculkan berbagai spekulasi mengenai keterlibatan keluarga Presiden dalam bisnis pertambangan.
Namun yang menjadi sorotan utama adalah ketika berita mengenai blok tambang ini tiba-tiba dihapus dari situs rri.co.
Penghapusan berita ini memicu dugaan adanya upaya pengendalian informasi oleh pihak-pihak tertentu yang dekat dengan kekuasaan.
Baca Juga: Ingin Healing Di Solo? Ini Dia Sejumlah Lokasi Wisata Pilihan Bagi Anda
Rocky Gerung dalam komentarnya menyebutkan bahwa pengendalian informasi semacam ini tidak hanya merugikan kebebasan pers, tetapi juga merusak prinsip keterbukaan dan demokrasi.
Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung mengatakan "Kita melihat ada upaya untuk menyembunyikan sesuatu yang sebenarnya penting untuk diketahui publik.
Ketika berita dihapus dari situs RRI, itu menunjukkan masih adanya kontrol informasi yang kuat dari pihak berwenang," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung juga menyoroti pentingnya kebebasan pers dalam mengungkap skandal-skandal politik dan bisnis.
Menurutnya pers harus berfungsi sebagai pilar keempat demokrasi yang memastikan transparansi dan akuntabilitas pemerintah.
Baca Juga: GC dan Guess Watch Gelar Peluncuran Koleksi Terbaru di Bandung Bekerja Sama Dengan Gudang Jam