Selain itu, ada spekulasi bahwa ketegangan antara Megawati dan Jokowi juga mempengaruhi dinamika internal partai.
Isu ini mencerminkan persaingan yang lebih luas terkait kepemilikan dan arah masa depan PDI Perjuangan.
Kondisi ini semakin rumit dengan munculnya desas-desus tentang upaya pihak lain untuk menguasai partai, yang dapat melemahkan kemampuan PDI Perjuangan dalam berpolitik.
Situasi ini diperparah dengan adanya pergeseran aliansi politik di beberapa daerah strategis, seperti Jawa Timur dan Jakarta.
PDI Perjuangan sedang mempertimbangkan berbagai opsi koalisi, termasuk kemungkinan bekerja sama dengan PKB di Jawa Timur.
Dalam kondisi yang semakin kompleks ini, PDI Perjuangan harus berhati-hati dalam mengambil langkah politik.
“Kalau sebuah partai politik sebesar PDI Perjuangan tidak bisa mengajukan calon, maka konotasinya yang akan ada adalah PDI Perjuangan jatuh pasca Jokowi menyeberang tidak lagi berada di dalam PDI Perjuangan,” kata Hendri Satrio.
Kemampuan mereka untuk menjaga soliditas internal dan mempertahankan dukungan publik akan menjadi kunci untuk menghadapi Pilkada 2024 dan seterusnya.
Sebagai partai dengan sejarah panjang dan ideologi yang kuat, PDI Perjuangan perlu menunjukkan keteguhan dalam menghadapi tantangan ini demi menjaga harga diri dan integritas partai.***
Baca Juga: Ternyata 5 Bentuk Mata Ini Bisa Ungkap. Sifat Asli Seeorang Loh, Simak Disini