Bisnisbandung.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkritik sejumlah pemerintah daerah (Pemda) terkait penanganan wisata di Indonesia.
Presiden Jokowi menyoroti adanya iuran tambahan yang dikenakan kepada turis yang sudah membayar mahal untuk berkunjung ke destinasi wisata.
Selain itu Jokowi mengkritik kurangnya promosi dan pengelolaan wisata yang potensial di berbagai daerah.
Baca Juga: BRI KerjaSama dengan Manulife Indonesia, Bayar Premi Asuransi Kini Semakin Mudah
Dikutip dari youtube kompas, Presiden Jokowi mengatakan "Banyak kabupaten yang unik, bupatinya tidak tahu bagaimana mengemas dan mempromosikan wisatanya."
"Turis yang sudah datang dan membayar mahal masih dikenakan iuran lagi untuk melindungi alam," ujar Jokowi.
Jokowi menyebut bahwa dari iuran untuk perlindungan alam saja, beberapa daerah bisa mendapatkan hampir setengah triliun rupiah per tahun.
"Bukan dari ekonominya tapi iurannya saja sudah setengah triliun," tambahnya.
Baca Juga: Bersaing Sesama Diler BMW, Begini Bocoran Strategi BMW Astra Menjadi Dealer Terkemuka di Indonesia
Presiden juga membandingkan kondisi ini dengan Maladewa, yang terkenal dengan keindahan pantainya.
"Saya melihat pantai-pantai kita tidak kalah dengan Maladewa. Maladewa bisa menciptakan segmen pariwisata baru seperti konferensi di tepi pantai dan wisata satwa liar," katanya.
Menurut Jokowi 30% pendapatan negara Maladewa berasal dari turisme.
Dia mendorong daerah-daerah di Indonesia untuk meniru langkah tersebut.
"Kita punya banyak potensi, seperti Komodo di Banyuwangi, banteng, badak, dan orangutan. Kita bisa mengemas ini menjadi pendapatan bagi daerah," ujarnya.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Buku Luar Negeri yang Ringan, Temukan Sudut Pandang Asing yang Mudah Dipahami