Bisnisbandung.com - Rocky Gerung tokoh intelektual mengkritik keras kondisi Pusat Data Nasional yang terkena serangan hacker.
Menurut Rocky Gerung insiden ini tidak hanya menunjukkan kelemahan keamanan siber Indonesia tetapi juga mempermalukan negara di mata dunia.
Rocky Gerung menjelaskan serangan tersebut mengakibatkan lumpuhnya ratusan lembaga dan kementerian.
Baca Juga: Manfaat dari Infused Water Timun-Lemon-Chia Seed untuk Kulit Glowing dan Kesehatan Optimal
Para hacker menuntut tebusan sebesar 31 miliar rupiah, namun pemerintah memutuskan untuk tidak membayar tebusan tersebut.
Rocky Gerung menilai keputusan ini sebagai langkah yang tepat untuk mencegah serangan serupa di masa depan, meski ada risiko perpanjangan waktu pemulihan.
Rocky Gerung mengkritik lambannya proses pemulihan sistem.
"Negara maju biasanya bisa memulihkan sistem mereka dalam hitungan menit atau jam, tapi kita sudah lebih dari enam hari," ujar Rocky Gerung yang dikutip dari youtube pribadinya.
Baca Juga: Peluncuran Logo Hut RI Ke 79
Menurutnya, hal ini membuat Indonesia menjadi bahan tertawaan dunia dan menunjukkan betapa lemahnya infrastruktur keamanan siber di negara ini.
Serangan ini membuka mata banyak pihak akan kerentanan Indonesia terhadap serangan siber.
Rocky Gerung menyarankan agar posisi penting dalam keamanan siber diisi oleh profesional yang memiliki keahlian teknis yang tinggi.
Bukan oleh mereka yang dipilih berdasarkan pertimbangan politis atau militer.
"Jabatan strategis harus dipegang oleh orang yang benar-benar kompeten di bidangnya," tegas Rocky Gerung.
Baca Juga: Radityo Egi Pratama Terpilih Jadi Ketua Umum BPD HIPMI Jabar Pada Musda XVII di Kota Bogor