Bisnisbandung.com - Militer Israel (IDF) mengklaim telah melancarkan serangan udara di Rafah, Gaza selatan, sebagai balasan atas serangan roket yang diluncurkan oleh kelompok perlawanan Palestina ke Tel Aviv.
Serangan ini terjadi setelah beberapa bulan relatif tenang di kawasan tersebut.
Menurut IDF, serangan ini bertujuan untuk menanggapi tindakan agresif dari pihak Palestina yang mengancam keamanan warga Israel.
Pada malam sebelumnya, sirene peringatan pertama kali dibunyikan di Tel Aviv dalam beberapa bulan terakhir, menandakan adanya ancaman roket dari Gaza.
Roket-roket tersebut sebagian besar berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel, dan puing-puingnya jatuh di kota Herzliya.
Meskipun begitu, tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan material yang signifikan di Tel Aviv akibat serangan roket ini.
Baca Juga: FIFA Akan Beri Sanksi Israel Akibat Tindakan Brutal Serangan Militer ke Gaza
Beberapa jam setelah insiden tersebut, IDF melakukan serangan balasan yang ditargetkan ke kota Rafah.
Serangan udara ini menyasar tenda-tenda yang menampung orang-orang terlantar di wilayah tersebut.
Akibat serangan ini, sebanyak 35 orang dilaporkan tewas. Serangan ini menimbulkan kecaman dari berbagai pihak yang prihatin dengan meningkatnya korban sipil di wilayah konflik.
Serangan di Rafah ini menambah daftar panjang ketegangan antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina.
Meskipun sering terjadi eskalasi kekerasan di antara kedua belah pihak, serangan kali ini dianggap sebagai salah satu yang paling mematikan dalam beberapa bulan terakhir.
Banyak pihak internasional yang menyerukan kedua belah pihak untuk menahan diri dan mencari solusi damai untuk menghindari jatuhnya lebih banyak korban.
Baca Juga: Serangan Israel di Rafah: Pengendalian Persimpangan Rafah dan Dampaknya Terhadap Gaza