nasional

Rocky Gerung: Demokrasi Dimulai dengan Pertengkaran Pikiran, Bukan Sentimen

Jumat, 22 Maret 2024 | 18:00 WIB
Rocky Gerung tokoh Intelektual (dok youtube Rocky Gerung)


Bisnisbandung.com - Rocky Gerung tokoh Intelektual menyoroti urgensi dimulainya demokrasi dengan perdebatan intelektual yang kritis.

Melalui pernyataannya, ia menegaskan bahwa panggung demokrasi harus menjadi ajang bagi pertukaran ide yang tajam.

Bukan semata-mata dipenuhi oleh sentimen dan retorika belaka.

Baca Juga: Menguak Keajaiban Hukum Tarik-Menarik, Pahami demi Menggapai Keinginanmu

Rocky Gerung menyoroti dominasi kelompok oligarki dalam politik Indonesia, yang menurutnya telah mengarah pada segmen-segmen isu yang terpecah-belah.

Dikutip dari youtube bebas berpendapat, Rocky Gerung menekankan "Pentingnya suara mahasiswa dan kaum intelektual dalam menghadapi darurat politik yang tengah melanda".

"Jadi saya tahu bahwa inilah tempat kita menyelamatkan Indonesia dari kedaruratan politik," tambahnya.

Selain itu Rocky Gerung ingin membangkitkan semangat warisan intelektual dari tokoh-tokoh sejarah seperti Sultan Sahrir, Tan Malaka, dan Agus Salim.

Baginya, tradisi pemikiran yang tajam dari Minangkabau memiliki potensi besar untuk menyelamatkan bangsa dari krisis politik yang sedang terjadi.

Baca Juga: Krisis Ekonomi Melanda Argentina Membuat Rakyatnya Menderita, Inilah Dalang Dibaliknya

Namun Rocky Gerung juga mengkritisi kurangnya wacana intelektual di kalangan pemerintah serta munculnya pengaruh oligarki yang meredam kebebasan berpikir dan berdebat secara akademis.

"Saya terus-menerus ingin memastikan bahwa demokrasi harus dimulai dengan pertengkaran pikiran berupaya untuk menghasilkan argumen bukan sentimen", tegasnya.

Rocky Gerung mengatakan "Tapi bangsa ini akhirnya disudutkan pada soal-soal yang disebabkan oleh kesulitan ekonomi".

Baca Juga: Takjil War Tahun Ini Bawa Berkah Bagi Pedagang Takjil

Dalam pandangannya, kepemimpinan yang etis dan integritas intelektual sangatlah penting dalam mengatasi tantangan-tantangan politik dan ekonomi yang dihadapi bangsa saat ini.

Halaman:

Tags

Terkini