Bisnisbandung.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersama Tim Kampanye Nasional (TKN) Ganjar-Mahfud yang akan melibatkan seorang Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda).
Kapolda tersebut akan menjadi saksi untuk mengungkap potensi kecurangan dalam Pemilu 2024.
Mantan dosen Universitas Indonesia sekaligus pengamat politik terkenal Rocky Gerung memberikan tanggapan yang menarik.
Baca Juga: Manfaat Puasa Dan Niat Bacaan Sahur dan Berbuka Selama Ramadhan, Bisa Dibaca Disini!
Menurut Rocky Gerung, kehadiran seorang Kapolda dalam rencana tersebut mengindikasikan adanya perencanaan terstruktur.
Selain itu berpotensi berdampak sistematis, dimaksudkan agar tampak seolah-olah tidak ada manipulasi.
Dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Rocky Gerung mengungkapkan "Dengan terstruktur dan sistematis, orang tahu bahwa akibatnya pasti kecurangan masif".
Rocky Gerung menambahkan bahwa sifat masif tersebut juga menunjukkan kemungkinan adanya kecurangan secara acak.
Baca Juga: 3 Tips Anti Bau Mulut Selama Bulan Puasa, Penting Banget Loh
"Namun, kecurangan secara acak hanya mungkin terjadi jika tidak ada intervensi kekuasaan. Begitu ada intervensi, orang akan menganggap kecurangan acak tersebut sebagai sesuatu yang sistematis juga," tambahnya.
Rocky Gerung berpendapat bahwa kehadiran seorang Kapolda sebagai saksi hingga tingkat tersebut menandakan adanya perintah dari atasannya.
"Ini yang kita maksud, memang terstruktur karena itu mesti dibongkar. Persembunyian dari yang terstruktur itu dimana? Ya, pada jalur kekuasaan yang pasti," jelasnya.
Rocky Gerung menekankan bahwa perintah tersebut diolah secara profesional dengan perintah yang tegas.
Baca Juga: Ini Dia Sejumlah Lokasi Bukber Favorit Di Kota Solo, Kamu Sudah Pernah Ke Sana Belum?