Bisnisbandung.com - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja menegaskan bahwa jajaran pengawas pemilu akan meningkatkan intensitas pengawasan.
Terutama di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berdekatan dengan posko atau rumah tim pemenangan kampanye peserta pemilu.
Langkah ini diambil untuk mencegah kemungkinan terjadinya gangguan dalam proses pemungutan dan penghitungan suara pada Pemilu 2024.
Baca Juga: Glow Up di 2024 dengan 6 Rahasia Menjadi Wanita Berkelas
Dikutip dari halaman Bawaslu, Bagja mengatakan "Ada potensi gangguan seperti mobilisasi massa dan ajakan yang dapat terjadi di TPS yang berdekatan dengan posko pemenangan".
"TPS yang berdekatan dengan posko pemenangan itu kemungkinan bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tambahnya.
Berdasarkan peta kerawanan yang dirilis Bawaslu, terdapat 21.947 TPS yang lokasinya berdekatan dengan posko pemenangan.
Bagja menyatakan bahwa meski tidak ada larangan terkait TPS dekat posko pemenangan kampanye, lebih baik jika TPS berada jauh dari posko pemenangan.
Baca Juga: Pecah rekor dunia !! Ratusan juta warga China serempak mudik saat Hari raya Imlek
Namun, jika sudah demikian perlu perhatian khusus dari pengawas, pemantau, dan masyarakat untuk menjaga kondusifitas serta mencegah dugaan pelanggaran, mobilisasi, dan hal lainnya.
Bagja juga menambahkan bahwa pengawas pemilu akan difokuskan pada TPS yang memiliki kerawanan lain.
Seperti 3.875 TPS rawan praktik politik uang atau pemberian barang, 4.211 TPS sulit dijangkau, dan 10.794 TPS rawan bencana banjir, tanah longsor, dan gempa.
"Patroli pengawasan kami melibatkan polisi, KPU, tokoh masyarakat, dan tokoh adat yang tidak terafiliasi partai politik untuk mengawasi distribusi logistik, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau," jelas Bagja.
Baca Juga: Ide Usaha Pie Sosis Serba 1000 Auto Rebutan, dengan Modal Kecil yang Menggiurkan