2. Non-Violent Communication
Situasi dimana seseorang tidak merespon dengan kemarahan saat dirinya dihina membuatnya justru berpotensi meraih simpati.
Teknik Non-Violent Communication juga diterapkan Presiden Jokowi saat orang-orang terutama lawan politiknya memberikan kritikan pedas atas kinerjanya.
Baca Juga: Acara Ganjarisasi di Senopati Mengangkat Topik Mental Health
Justru selama ini Presiden Jokowi tidak pernah menggubris secara berlebihan dan selalu tenang dalam memberikan tanggapannya.
Bahkan harga dirinya sempat tercoreng dengan ucapan Ketua Umum PDIP Megawati yang mengatakan bahwa Jokowi hanya petugas partai.
3. Optimisme Disposisional
Istilah seperti Jokowisme dan Jokowis Power Proxy yang dengan jelas mengakui kekuatan Presiden Jokowi.
Baca Juga: Kepribadian INTP Bisa Kita Kenali, Ciri-Ciri Unik Adalah Sebagai Berikut
Maksud dari istilah tersebut diartikan bahwasannya Presiden Jokowi selalu optimis terhadap masa depan Indonesia.
Bagi seorang pemimpin, optimisme disposisional merujuk kepada kecenderungan untuk memiliki keyakinan terhadap masa depan dan penuh harapan.
Sebagaimana Presiden Jokowi selama menjabat sebagai Presiden Indonesia tidak takut dengan hal-hal berat demi memajukan Indonesia di kancah dunia.
Baca Juga: Mahfud MD Optimalkan Potensi Desa, Program Unggulan Hingga ke Pelosok
Optimisme Disposisional memang melibatkan pola pikir dan sikap yang bersifat lebih stabil cenderung menyikapinya dengan tenang.
Seperti misalnya Presiden Jokowi sempat dikritik mengenai pembangunan jalan tol trans-Sumatra dan proyek Kereta Cepat.