Bisnisbandung.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD, menanggapi hasil survei dengan santai.
Menurutnya peristiwa tahun 2019 yang menunjukkan bahwa prediksi survei tidak selalu akurat.
Dikutip dari youtube kompas, Mahfud MD menegaskan bahwa pada tahun 2019, sejumlah survei telah memprediksi kekalahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya dua minggu sebelum pemilihan, namun kenyataannya Jokowi keluar sebagai pemenang.
Baca Juga: Puluhan Korban Tabrakan KA Turangga dan KA Bandung Raya Jalani Perawatan di RSUD Cicalengka
Mahfud MD mengatakan "Kalau saya dan Mas Ganjar tidak terlalu memikirkan survei, karena ada faktor lain yang bisa mempengaruhi hasil pemilihan,”.
“Pak Jokowi diramalkan kalah pada tahun 2019 oleh pensurvei yang sama, tapi ternyata beliau menang," ujar Mahfud MD, menyoroti ketidakpastian prediksi survei.
Mahfud MD dan Ganjar mengakui bahwa ada faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi hasil survei.
Termasuk kecenderungan masyarakat untuk menyembunyikan pilihan mereka dan perubahan opini yang bisa terjadi pada hari pencoblosan.
Baca Juga: Keretapi lokal Baraya Bertabrakan dengan KA Turangga di Cicalengka, Ini Tanggapan Resmi dari KAI
Mereka menyoroti bahwa pada hari tersebut, keputusan pemilih seringkali berubah mengikuti hati nurani mereka.
"Saya tidak terlalu terikat dengan survei karena rakyat kadang-kadang menyembunyikan pilihannya dan bisa berubah pada hari pemilihan, sesuai dengan hati nurani. Ini sesuatu yang biasa terjadi," ungkap Mahfud MD.
Selain itu, Mahfud menekankan peran faktor keagamaan, mengatakan bahwa sebagai negara berketuhanan, hanya Tuhan yang mengetahui hasil akhirnya.
Ia meyakini bahwa keadilan akan terwujud pada 14 Februari di "pengadilan rakyat yang sesungguhnya."