Bisnisbandung.com - Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, memberikan respons penuh makna terhadap insiden pengusiran pengungsi Rohingya oleh mahasiswa di Aceh.
Dalam responsnya, Mahfud MD merangkai kisah solidaritas Aceh saat tsunami 2004, mengajak masyarakat setempat untuk kembali bersatu dalam kemanusiaan.
Dalam pernyataannya yang dikutip dari Instagram Terangmedia, Mahfud MD mengekspresikan kekecewaannya terhadap tindakan baru-baru ini di Aceh.
Ia mengenang dukungan global yang melimpah saat bencana tsunami dan menekankan pentingnya solidaritas Aceh terhadap pengungsi Rohingya.
Mahfud MD mengatakan "Aceh pernah dilanda tsunami, dan seluruh dunia datang membantu,”.
“Sekarang, ketika orang lain membutuhkan, mengapa ragu untuk membantu? Mari kita ulurkan tangan," ujar Mahfud pada Kamis (28/12).
Meski mengakui bahwa Indonesia tidak terikat oleh Konvensi Pengungsi PBB atau lembaga internasional lainnya, Mahfud menegaskan komitmen bangsa ini pada nilai kemanusiaan.
Baca Juga: Pertahankan harga mati, Berikut ini 5 ciri-ciri pria bertanggung jawab pada pasangannya
"Mungkin kita tidak terikat oleh konferensi PBB tentang pengungsi atau pembentukan UNHCR, tapi kita punya ikatan lain, yaitu kemanusiaan," tegasnya.
Mahfud menekankan ketidakmungkinan membiarkan individu yang diusir dari negerinya terkatung-katung.
Oleh karena itu, Indonesia, yang dipandu oleh prinsip kemanusiaan, seharusnya memberikan tempat perlindungan sementara bagi pengungsi Rohingya.
Mahfud MD menegaskan "Jika orang diusir dan tidak bisa pulang ke tanah airnya, daripada terkatung-katung, sebaiknya kita tampung sementara,”.