Baca Juga: Ditunjuk Jadi Jubir Gibran, Emil Dardak: Saya Melihat Angin Segar
Sebenarnya memang partai politik berkewajiban memberikan pendidikan politik bagi masyarakat. Sehingga diharapkan akan berjalan pemilu berkualitas dan terjadilah praktek demokrasi yang sehat.
Menjadi tantangan bagi para capres dan caleg untuk lebih kreatif menghadirkan konten yang mencerahkan dan mendewasakan para pemilih.
Tentunya konten yang diunggah di media sosial tak boleh melanggar undang-undang dan norma-norma yang berlaku.
Pemilu masa kini menjadi ajang pertarungan juga bagi para konten kreator, konten writer yang masuk tim sukses capres dan caleg, agar mampu membuat konten yang edukatif, inovatif dan menarik bagi khalayak ramai.
Konten yang dimuat akan lebih baik jika membuka dialog dan diskusi dengan para followers.
Baca Juga: Gibran Resmi Mengumumkan Pasangan Jubir Pilihan untuk Pemilihan Presiden 2024
Bisa juga membuat konten yang sifatnya menampung aspirasi dan usulan dari masyarakat.
Tentu jauh dari kesan pencitraan, yang diharapkan masyarakat, konten dalam media sosial menampilkan sosok capres dan caleg yang otentik dan apa adanya.
Bahkan dari video, ataupun kalimat yang ditulis dan kesesuaian dengan foto dan video, masyarakat akan mudah menilai capres dan caleg yang paling tulus dan pantas dipilih untuk memimpin negara ini.***