Menurut pandangan Ignasius Jonan, penghasilan karyawan sangat berpengaruh penting terhadap korelasi yang kuat dengan performa kerja.
Saat itu, Ignasius Jonan terkejut mendapati pendapatan Kepala Stasiun Gambir (yang paling senior di antara 750 Stasiun se-Indonesia) ternyata hanya mendapat 2,7 juta perbulannya.
Baca Juga: Bojan Beri Persib Libur 5 Hari Di Jeda Internasional
"Apa kabar karyawan lain yang di bawah? gimana kerjanya apa bisa optimal kalau gajinya kecil?,"ujar Ignasius Jonan dalam kanal Youtube Helmy Yahya.
2. Menaikkan gaji karyawan
Akibat pendapatan yang dilihat Ignasius Jonan mengenai gaji yang diterima oleh Kepala Stasiun Gambir tadi, akhirnya beliau mengusulkan rombak secara besar-besaran.
Namun, usulan Ignasius Jonan yang berencana menaikkan gaji karyawan PT KAI sempat ditolak karena pada waktu itu keuangan KAI sedang sulit-sulitnya.
Baca Juga: Kepolisian Sita Puluhan Botol Miras di Pertandingan Persib Kontra Arema FC
Akan tetapi jiwa pemberani yang dimiliki Ignasius Jonan demi masa depan PT KAI berani mempertaruhkan jika 1 tahun jabatannya di KAI masih merugi, dia akan mengundurkan diri.
Seiring berjalannya waktu, secara perlahan gaji karyawan PT KAI mendapat lonjakan yang signifikan perihal pendapatan perbulan.
Secara mengejutkannya pendapatan Kepala Stasiun Gambir kala itu naik hingga 25-30 juta Rupiah perbulan.
Baca Juga: Simak Jadwal Tes SKD CPNS Kemenkumham 2023 dan Rincian Kisi-kisi Soalnya
Dampaknya ke kinerja yaitu terbukti penghasilan parkir yang semula hanya 3 juta perhari naik menjadi 30 x lipat jadi 100 juta perhari.
3. Tidak memandang pendidikan
PT KAI meraih profit yang cukup besar saat Ignasius Jonan menjabat sebagai Dirut memegang teguh prinsip bahwa promosi hanya dilakukan berdasarkan kinerja.