Bisnisbandung.com-Nokia produsen handphone asal Finlandia, sudah mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang melibatkan 14.000 karyawan.
Keputusan Nokia ini dipicu oleh kerugian perusahaan karena pengurangan penjualan sampai 20 % yang terjadi pada kuartal III tahun 2023.
Dikutip dari Lambeturah, penurunan penjualan ini disebabkan karena perlambatan permintaan di pasar Amerika, yang pernah menjadi satu diantara pasar yang memberikan keuntungan untuk Nokia dan Ericsson (ERICb.ST).
Baca Juga: Whoosh! Naik Kereta Cepat Bareng BRImo, Banyak Promo Menanti!
"Keadaan pasar betul-betul menantang dan ini terlihat dari bukti jika di pasar paling penting kami, yakni Amerika Utara, pemasaran bersih Nokia turun 40 % di kuartal III 2023," kata Kepala Eksekutif Pekka Lundmark.
Nokia merencanakan untuk lakukan penghematan sekitar 800 juta euro (atau sekitaran 842 juta dolar AS) atau sekitar 13.4T Rupiah sampai tahun 2026.
Mereka memproyeksikan jika jumlah karyawan akan menyusut jadi di antara 72.000 sampai 77.000 orang, dari keseluruhan awalnya yang mencapai 86.000 karyawan, atau sekitaran 16 % pemutusan hubungan kerja di sektor kelas atas.
Baca Juga: Yuk Kenalan sama Bibi, Soloist Korea Selatan yang Tampil dalam Drama Korea 'The Worst of Evil'
Lundmark menegaskan jika Nokia berencana untuk mencapai penghematan minimum sejumlah 400 juta euro di tahun 2024, dan tambahan 300 juta euro di tahun 2025.
"Kami terus yakin pada pasar periode menengah dan panjang, tetapi kami tidak duduk saja dan berdoa jika pasar akan sembuh dalam kurun waktu dekat," tutur Lundmark.
Untuk memberikan dukungan pemulihan pasar, Lundmark menjelaskan jika industri perlu melakukan investasi dalam perlengkapan mid-band lebih hebat untuk menangani perkembangan lalu lintas data yang semakin meningkat.
Baca Juga: Rahasia Kulit Wajah yang Halus Dengan Menghindari Kebiasaan yang MenyebabkanChikenskin
"Ada tanda-tanda di sana-sini jika keinginan mulai akan bertambah kembali tetapi tetap terlampau dini untuk mengatakan sebagai trend yang luas," ungkapkan Lundmark.
Perlengkapan mid-band ini bisa sediakan kecepatan 5G lebih tinggi, tetapi banyak operator telekomunikasi sudah mengawali penerapan 5G mereka dengan memakai perlengkapan low-band lebih ekonomis, walaupun dengan kecepatan lebih rendah.