PLTS adalah suatu sistem yang dapat digunakan untuk mengubah energi Matahari menjadi energi listrik menggunakan prinsip yang disebut efek fotovoltaik.
Baca Juga: Erick Thohir Ditunjuk Presiden Jokowi Jadi Menko Marves Ad-Interim
Energi listrik yang dihasilkan akan disimpan di dalam baterai dan kemudian digunakan untuk mengoperasikan perangkat elektronik sesuai dengan kebutuhan listriknya .
Sederhananya cara kerja panel surya dengan menyerap sinar Matahari dan menyimpan energi yang dihasilkan di dalam baterai.
Oleh karena itu pengelolaan energi baik penyediaan, pemanfaatan, dan pengoperasiannya harus dilakukan secara adil, berkelanjutan, optimal, dan terpadu.
Baca Juga: Syahrul Yasin Limpo Resmi Diumumkan KPK Sebagai Tersangka
Indonesia berkomitmen berdasarkan perjanjian Paris dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dengan target sebesar 31,89%.
Pada tahun 2030 dengan kapasitas sendiri dan target sebesar 43,2% pastinya membutuhkan bantuan Internasional.
Berdasarkan kajian the karbonisasi, sistem energi yang diterbitkan oleh IESR Indonesia berada pada jalur yang tepat mencapai tujuan perjanjian Paris menjadi netral karbon tahun 2050.
Baca Juga: Sekjen Kementan Kasdi Subagyono Resmi Ditahan KPK
Sektor energi pada tahun 2030 dan mendorong kombinasi sumber energi terbarukan di bidang energi tarif listrik mencapai 45%.
Pengembangan sektor energi terbarukan merupakan upaya mitigasi yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendukung energi berkelanjutan.
Dilansir dari prfmnews.id, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan PLTS terapung di Waduk Cirata akan diresmikan Presiden Jokowi pada Oktober mendatang.
Baca Juga: Dinilai Sukses Dalam Transformasi PSSI, Erick Thohir Layak Maju Sebagai Cawapres
"Inilah solar panel project terbesar se-ASEAN, Pembangkit listrik tenaga matahari tercanggih, kerjasama PLN dan Masdar dari Abu Dhabi,"ujar Ridwan Kamil dikutip dari prfmnews.id.